jaringan ikat rawan dan tulang
Jaringan ikat terdapat dalam berbagai bentuk, tetapi dicirikan oleh matriks ekstraseluler tempat sel-selnya berada. Misalnya saja, tulang terutama terdiri atas sebuah matriks ekstraseluler, dengan sel-sel tulang yang relatif. Sedikit berada dalam lakuna (ruang kosong) dalm mtriks yang padat. Bentuk-bentuk jaringan ikat yang lain adalah darah, kartilago atau tulang rawan (zat penyokong yang keras namun fleksibel yang menyusun, misalnya saja telinga), dan berbagi jenis serat penyokong yang member kekuatan dan, terkadang, elastisitas bagi tubuh dan kerap kali menghubungkan satu jaringan dengn jringan yng lain (misalnya saja tendon yang melekatkan otot ketulang) (Fried, 2007).
Jaringan ikat atau jaringan penyambung bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai suatu fungi mekanis. Mereka terdiri dari suatumatriks yang berfungsi menghubungkan fan mengikat sel dan organ dan pada akhirnya memberikan sokongan kepada tubuh. Berbeda dengan jaringan lain (epitel, saraf dan otot). Jaringan penyambung terutama berfungsi melalui komponen ekstra selulernya (Adnan, 2010).
Menurut Anonima (2010) berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a. Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf. Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.
b. Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon. Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.
Jaringan ikat selain neugelia hanya berasl dari mesoderm. Berbeda dengan jaringan epitel, dimana jaringan matriks ekstra selulernya sedikit. Pada jringan ikat, kecuali jaringan lemak ditandai dengan banyakny matriks ekstra sel melebihi sel-selnya. Matriks ekstra sel bervariasi, baik mengenai susunannya maupun sifat-sifat fisiknya. Adanya fariasi ini menjdi sebab terdapatnya perbedaan konsentrsi yang besar diantara bermacam-macam jaringan ikat. Pada darah matriksnya dalam bentuk cair, pada jaringan ikat jarng berupa sol, pada tulang rawan berupa gel keras dan pada tulang, padat dan bermineral (Adnan, 2010).
Jaringan ikat yang paling banyak terdapat dalam tubuh vertebrata adalah jaringan ikat longgar (loose connective tissue). Jaringan ini mengikatkan epithelium dengan jaringan dibawahmyadan berfungsi sebagai bahan pengemas, yang menjaga agar organ tetap berada ditemptnya. Jenis jaringan ikat dinamai demikian karena serat-seratnyan tertenun lonngar. Jaringan ikat longgar memiliki ketiga jenis serat yang ada: berkolagen, serat elastic, dan retikuler
(Campbel, 2000).
Menurut Anonimb (2010) Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya dibagi menjadi:
a. Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.
b. Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligament.
Dalam fungsinya untuk menahan berat cartilage dalam tulang tidak dapat membengkok, karena subtansi dasar yang mempunyai sifat fisikokimiawi khas yang mengndung serabut kolagen atau dengan serabut elastic. Karena serbut kolagen dan bersifat lentur, kekerasan dari kebanyakan cartilago tergantung pada proteoglikan yang molekul-molekulnya tampak berikatan lemah dengan serabut-serabut kolagen. Pada tempat-tempat yang membutuhkan unutk menopang beban dan menahan gaya tarikan, cartilogo mempunyai serabut kolagen melebihi serabut elastic, dan sebaliknya pada tempat-tempat yang membtuhkan sifat kelenturan jumlah serabut elastic melebihi serabut kolagen. Berbeda dengan jaringan pengikat lainnya, maka cartilago tidak memiliki pembuluh darah hanya melewati dalam perjalnanya ketempat lain. Dengn demikian untuk kepentingan nutrisinya, sifat koloidal dari subtansi dasarnya memegang peran sangat penting (Subowo, 2002).
Jaringan adipose (adipose tissue) adalah bentuk khusus dari jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh, serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Setiap sel adipose mengandung suatu butiran lemak besar yang membengkak ketika lemak disimpan dan akan mengerut ketika tubuh menggunakan lemak itu sebagai bahan bakar. Factor keturunan, olahraga dan jumlah lemak yang kita makan dapat mempengaruhi jumlah lemak yang tersimpan dalam sel adipose kita. Terdapat juga beberapa bukti bahwa jumlah lemak yang kita simpan ketika kita masih bayi turut menentukan jumlah sel-sel lemak dalam jaringan ikat kita. Metabolism lemak sangat kompleks (Campbel, 2000).
Tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim. Erubahn pertama yang dapat diamti adalah sel-sel mesenkim menjadi bulat dengan cara menarik juluran sitoplasmanya dan dengan cepat berfloriferasi membentuk kumpulan sel-sel yang rapat. Sel-sel yang didapat dari hasi diferensiasi langsung sel-sel mesenkim ini disebut kondroblas. Mempunyai sitoplasma basofilik yang banyk mengandung ribosom. Sintesis dan pengumpulan matriks menyebabkan kondroblas terpisah satu sama lian. Diferensiasi tulamg rawan terjadi dari bagian tengah keluar. Oleh sebab itu sel-sel yang terdapat ditengah memiliki cirri-ciri kondrosit, sedangkan bagian tepi merupakan kondroblas yang khas (Adnan, 2010).
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka (Anonima 2010).
makalah
Kuliah
Posting Komentar