Sistem Reproduksi Pada Manusia


Standar Kompetensi       : 1.    Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar           : 1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia
Tujuan Pembelajaran :
1.      menjelaskan fungsi reproduksi bagi manusia;
2.      mendeskripsikan peristiwa spermatogenesis pada sistem reproduksi laki-laki;
3.      mendeskripsikan peristiwa oogenesis pada sistem reproduksi perempuan;
4.     mencari informasi tentang beberapa kelainan/penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi manusia.
Menjelaskan fungsi reproduksi bagi mansuia.
Manusia, baik pria maupun wanita diberikan kemampuan untuk bereproduksi. Seandainya manusia tidak mampu bereproduksi, tentu keberadaan manusia di muka bumi akan punah. Sistem reproduksi pria dan wanita saling melengkapi, sehingga manusia dapat menghasilkan keturunan. Masih ingatkah kalian tentang definisi sistem organ? Sistem organ adalah kumpulan dari beberapa organ yang secara bersama-sama melakukan satu fungsi. Jadi, yang dimaksud sistem reproduksi adalah kumpulan dari beberapa organ yang bersama-sama melaksanakan fungsi reproduksi.

Mendeskripsikan peristiwa spermatogenesis pada sistem reproduksi laki-laki.
Spermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis  mencakup  pematangan  sel epitel  germinal dengan  melalu proses  pembelaha dan  diferensiasi  sel,  yang  mana bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di  tubulus  seminiferus yang kemudian  disimpan  di  epididimis. Dinding tubulus  seminiferus tersusun dari  jaringan  ikat  dan jaringan  epitelium germinal (jaringan  epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis.   
Spermatogonia terus-menerus  membelah  untuk memperbanyak  diri, sebagian dari  spermatogonia berdiferensiasi melalui  tahap-tahap perkembangan   tertentu  untuk  membentuk sperma.  Pada  tahap pertama spermatogenesis,  spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung  23  kromosom  berpasangan),  berkumpul di tepi  membran epitel  germinal  yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah  secara  mitosis  menjadi  spermatogonia tipe  B. Kemudian, setelah  beberapa  kali membelah, sel-sel ini akhirnya  menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah  melewati beberapa  minggu, setiap  spermatosit  primer membelah  secara  meiosis  membentuk dua buah spermatosit  sekunder  yang  bersifat  haploid.  Spermatosit sekunder kemudian   membelah  lagi  secara  meiosis  membentuk empat buah   spermatid.  Spermatid  merupakan    calon   sperm yang  belum memiliki  ekor  dan  bersifat  haploid (n atau  mengandung  23  kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).




Prose perubahan  spermatid  menjad sperma  disebu spermiasi. Ketika  spermatid dibentuk  pertama kali,  spermatid  memiliki   bentuk seperti   sel-sel  epitel.  Namun,   setelah   spermatid  mulai   memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.

Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal  dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung  tebal  yang disebut  akrosom.  Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
 Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan  sperma. Semua tahap  spermatogenesis  terjadi karena  adanya pengaruh  sel- sel sertoli yang memiliki  fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis

Mendeskripsikan peristiwa oogenesis pada sistem reproduksi perempuan.
Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium. Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis.
Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Agar bisa mengetahui dengan jelas proses tersebut.


 














Proses oogensis ini diatur oleh  hormon FSH (Follicle Stimulating Hor- mone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak.
Fungsi hormon FSH adalah:
a .    mengatur proses pertumbuhan sel telur;
b.    menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat produksi hormon FSH;
c.    mempengaruhi sel-sel folikel yang berfungsi untuk memberi nutrien pada sel telur.
3. Ovulasi
Bagaimana proses ovulasi terjadi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur. Proses ovulasi dipengaruhi oleh hormon, yaitu LH dan FSH. Kedua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipo- fisis di dalam otak. Pada saat inilah seorang wanita dikatakan mengalami masa subur. Masa subur bagi seorang wanita tidak berlangsung setiap hari. Satu siklus menstruasi (haid) akan dimulai pada hari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan berakhir pada hari pertama masa haid berikutnya. Mulai pada hari pertama siklus ini sel telur bersama  folikelnya akan mengalami pematangan. Lalu pada sekitar 13 - 15 hari sebelum hari pertama haid akan terjadi ovulasi.
Setelah sel telur masak, selanjutnya akan dikeluarkan dari ovarium. Dalam proses ini, sel telur berada di dalam folikel. Folikel dan dinding ovari robek, akhirnya sel telur yang sudah matang akan keluar dan masuk ke dalam oviduk (tuba falopi) melalui infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti jari-jari. Telur yang telah dewasa ini akan masuk ke dalam saluran telur (tuba falopi) yang akan menghanyutkannya ke dalam rahim dengan cairan khusus. Sel telur dewasa ini baru akan dapat dibuahi dalam tempo
24 jam setelah dilepaskan oleh indung telur (ovarium) yaitu pada saat dalam
perjalanan menuju rahim
Setelah sel telur dilepaskan, maka sel folikel menjadi kosong. Sel ini kemudian akan berubah menjadi korpus luteum. Pembentukan korpus lu- teum ini didikung oleh LH. Terbentuknya  korpus luteum akan memicu terbentuknya hormon estrogen dan progesteron.

Penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi manusia.
Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas.  Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria.Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.
1 . Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.
2 . Mandul (Infertilitas)
Mandul dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Mandul berarti seorang laki-laki atau wanita tidak dapat memproduksi sel-sel sperma maupun ovum. Faktor paling besar dipengaruhi oleh gangguan hormon reproduksi.
3 . Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang.
4 . Kanker Cerviks (Mulut Rahim)
Gangguan ini dialami oleh wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan biasanya menyerang seorang wanita usia 45  ke atas. Pada mereka persentase terbesar penyakit kanker adalah kanker cerviks
5 . Kanker Payudara
Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.
6 . Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau luka mikroskopis.
7. Endometriosis
Endometriosis merupakan kelainan, antara lain yaitu terdapatnya ja- ringan endometrium di luar rahim. Gejalanya ketika menstruasi terasa nyeri. Rasa nyeri ini disebabkan pengelupasan jaringa endometriosis.
8. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah  penurunan fungsi testis yang disebabkan  oleh gangguan interaksi hormon, seperti  hormon  androgen  dan testoteron. Gangguan  ini  menyebabkan  infertilitas,  impotensi dan  tidak  adanya tanda-tanda kepriaan.  Penanganan dapat  dilakukan dengan terapi hormone.
9.  Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah  kegagalan  dar satu ata kedua  testis untuk turun dari  rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut  dapat  ditangani dengan  pemberian  hormon  human  chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika  belum turun juga, dilakukan pembedahan.
10. Uretritis
Uretritis adalah peradangan  uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan  sering  buang  air  kecil.  Organisme  yang paling  sering  menyebabkan uretritis  adalah  Chlamydia  trachomatis, Ureplasma  urealyticum atau virus herpes.
11.  Prostatitis
Prostatitis          adalah peradangan      prostat. Penyebabnya    dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli  maupun bukan bakteri.
  12. Epididimitis
Epididimitis adalah  infeksi yang sering terjadi pada saluran  reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

Untuk lebih memahami materi ini silahkan kerjakan tugas dengan mengklik Proprofs

SOAL LATIHAN

1.      Menurut anda apa fungsi reproduksi bagi kehidupan manusia?
2.      Jelaskan Perbedaan peristiwa spermatogenesis  peristiwa oogenesis pada sistem reproduksi?
3.      Sebutkan beberapa kelainan/penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi manusia!
Jawaban:
1.      Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan spesies agar tidak punah.
2.      Perbedaan Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis.
a.       Pembelahan meiosisnya terjadi secara simetris >< Pembelahan meiosisnya terjadi secara asimetris
b.      Spermatogenesis terjadi tanpa henti >< Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang panjang.
c.       Menghasilkan 4 sel sperma fungsional >< Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosi
d.      Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki-laki, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah >< Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur, sehingga jumlahnya akan selalu berkurang
3.      Kelainan:
1.      Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.
2 . Mandul (Infertilitas)
Mandul dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Mandul berarti seorang laki-laki atau wanita tidak dapat memproduksi sel-sel sperma maupun ovum. Faktor paling besar dipengaruhi oleh gangguan hormon reproduksi.
3 . Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang.
4 . Kanker Cerviks (Mulut Rahim)
Gangguan ini dialami oleh wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan biasanya menyerang seorang wanita usia 45  ke atas. Pada mereka persentase terbesar penyakit kanker adalah kanker cerviks

Umpan balik yang diberikan kepada siswa
1.      Kemukakan alasan mengapa menjawab demikian!



DAFTAR PUSTAKA

Irianto. Sanco. 2011. Gangguan sistem Reproduksi. Buku Asuhan Keperawatan.

Rochmah. Siti Nur.,Widayati, Sri., Arif P, Meirina. 2009. Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta. Erlangga.

Sri. Endang Lestari., Kistinnah. Indun. 2011. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta. Erlangga.




Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BIOpedia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger