Kami Turatea

Bumi Turatea

Selamat datang di bumi Turatea, kalimat itu akan terlihat saat pertama kali kita memasuki Kabupaten Jeneponto, kota dengan keindahan wisatanya yang mempesona

Mengintip Pesona Wisata di Bumi Turatea
Selamat datang di bumi Turatea, kalimat itu akan terlihat saat pertama kali kita memasuki Kabupaten Jeneponto, kota dengan keindahan wisatanya yang mempesona.
Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Jeneponto. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 737,64 km2 dan berpenduduk sebanyak ±300.000 jiwa. Kabupaten Jeneponto terletak di ujung bagian Barat wilayah Propinsi Sulsel yang jarak tempuhnya dari Kota Makassar sekitar 90 km.
Dalam rangka pencanangan Visit Indonesia Year 2008 berbagai kota di tanah air terus digalangkan. Dan Jeneponto pun tidak mau ketinggalan untuk memperkenalkan obyek wisatanya. Baik itu wisata alam, budaya, agrowisata dan agrobisnis. Jadi tak salah rasanya jika jalan-jalan kita kali ini, kita menyambangi Kabupaten Jeneponto yang juga dikenal sebagai penghasil Garam terbesar dan kepiawaiannya membuat Coto Kuda sebagai wisata kuliner tersohor di Sulsel.
Wisata Air Terjun Je’ne Ariba
Mengunjungi Jeneponto tak lengkap rasanya bila tidak ke Air terjuang Je’ne Ariba. Je’ne Ariba berada di Desa Kapita kecamatan Bangkala. Air terjung ini memang belum bisa di sejajarkan dengan air terjun Takkapala yang ada di Malino, namun air terjuang Je’ne Ariba ini memiliki keunikan tersendiri untuk ditelusuri. Di mana saat memasuki kawasan ini, para pengunjungnya akan dijamu dengan keindahan pegunungan yang cukup memukau dan mempesona. Selanjutnya menuju ke arah obyek, pengunjung kembali diwajibkan untuk menelusuri perkebunan jagung, jambu menteh dan tambak ikan. Ini tentu saja menjadi keasyikan dan tantangan tersendiri bagi Anda yang suka berpetualang ke alam bebas. Sekilas, perjalanan akan sangat melelahkan saat menuju lokasi Je’ne Ariba, tapi Anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di seputar jalan menuju area air terjun membuat kita tak merasakan hal ini. Malah sebaliknya decak kagum selalu datang menghampiri. Kesejukan air telaga di Je’ne Ariba sangat bening dan segar. Di kawasan ini sangat sering digunakan sebagai tempat rekreasi masyarakat umum yang bertanda bersama keluarga, khususnya pada hari Minggu yang juga bersamaan hari pasar di seputaran desa Kapita ini. Jarak tempuh wisata Je’ne Ariba sekitar 25 km dari kota Jeneponto.
Bungung Salapang
Tidak lupa Anda pun bisa mengunjungi wisata Bungung Salapang atau sembilan Sumur. Tempat wisata ini juga sangat menarik untuk dikunjungi, karena bisa disebut sebagi wisata Budaya. Di mana air yang ada di dalam Bungung Salapang ini tidak pernah habis meskipun banyak orang yang memakainya, dan hal itu sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Bungung Salapang, oleh sebagian masyarakat Jeneponto juga dipercayai selain dapat menghilangkan berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh, bisa awet mudah juga bisa ketemu jodoh. Dengan cara orang tersebut harus datang dengan niat baik dan tulus, untuk memohon (nasar), sambil mengikat tali yang menyerupai akar-akaran di seputaran pohon atau area Bungung Salapang, sambil berucap dalam hati ‘ Aku akan kembali melepas tali ini setelah jodohku aku temukan ’ lalu membasuh air ke muka. Percaya tidak percaya tempat wisata ini banyak dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar Jeneponto. Dan saat ini kawasan Bungung Salapang menjadi potensi khasanah yang unik karena keragaman budaya yang ada di Masyarakatnya selalu berpulang pada kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Sebagian masyarakat mengkulturkan dan menjadikan tempat tersebut sakral.

Agrobisnis Industri Garam
Kualitas garam yang dikelola secara tradisional dapat di temukan di Jeneponto. Pengolahan yang tradisional menjadikan garam dari sini cukup diperhitungkan oleh pelaku bisnis dari luar Sulsel. Pada umumnya Garam di sini diolah kembali untuk dijadikan garam konsumsi maupun untuk garam industri, namun bahan penggunaannya tidak mengandung unsur kimia yang merusak. Lahan pembuatan garam di sini dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam lagi cara menghasilkan dan membuat garam, Anda tinggal mengunjungi kawasan Nassara di Jeneponto.

Tak lengkap rasanya jika mengunjungi Jeneponto, tanpa mencicipi coto kudanya. Aneka rasa yang disajikan akan mengundang selera dan rasa penasaran tak kala menikmati satu mangkuk panas hidangan coto kuda. Harganya pun terbilang murah, hanya Rp. 9000 Anda sudah dapat menikmatinya.
Sebenarnya masih ada banyak lagi tempat-tempat menakjubkan yang bakalan memacu decak kagum Anda setiap kali berkunjung ke Jeneponto. Seperti Wisata Pantai Pasir Putih Kassi, Cagar Budaya Makam Raja-raja Binamu, Panorama Alam Loka Jenetallasa, Pacuan Kuda di Binamu dan Pasir Putih Taman Roya, selalu menanti. Jadi selamat berkunjung sambil menikmati keunikan dan keindahan wisata di Butta Turatea, Jeneponto. Yulianti
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BIOpedia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger